Pages

[Bookieslicious Book Review] Cinta Akhir Pekan - Dadan Erlangga

Rabu, 30 Desember 2015


Judul: Cinta Akhir Pekan
Penulis: Dadan Erlangga
Cover: Soft Cover (13,5x20 cm)
Halaman: 344 halaman
Harga: Rp. 62.000

"Arlin yakin ia telah diperkosa!"

Setelah menginvestigasi dan menginterogasi keempat teman prianya yang menginap dan berpesta di suatu akhir pekan, semua
punya alibi yang meyakinkan bahwa mereka bukan pelakunya. Lalu, siapa?

Dunia dan masa depan Arlin runtuh dalam semalam. Ia bahkan sempat memutuskan akan mengakhiri hidupnya karena tak sanggup
menanggung aib dan malu.

Ketika akhirnya salah seorang mengaku sebagai pelakunya dan bersedia bertanggungjawab, Arlin tak serta-merta percaya. Arlin
mengenal pria itu sejak di bangku SMP, dan dia terlalu baik untuk melakukan hal sebejat itu.

Ironisnya, Arlin harus menerima pernikahannya agar benih yang ia kandung tidak dicap sebagai anak haram. Arlin bertekad
melampiaskan kemarahannya dan menjadikan pernikahan mereka sebagai neraka bagi pria itu. Hingga sebuah rahasia tersibak,
membuat Arlin percaya bahwa cinta yang tulus benar-benar ada….

"Seseorang telah merampas sesuatu yang yang paling berharga dalam diriku. Ada bagian yang tercerabut dariku dan meninggalkan kehacuran. Dan bagian yang telah dirampas itu tak meninggalkan bekas, kecuali kepedihan dan kesedihan yang tak terbatas."

Arlin yakin ia telah diperkosa. Tidak ada yang mengetahui pelakunya siapa, dirinya pun sendiri tidak mengetahui siapa pelakunya sebab pada malam liburan akhir pekan tersebut mata dan kakinya diikat dengan kain sehingga hanya gelap yang dapat Arlin rasakan ditambah ketidakberdayaannya karena malamnya ia telah meneguk minuman beralkohol pemberian Ferdy, salah satu dari empat laki-laki yang kemungkinan telah memperkosa Arlin.
Mereka menghabiskan liburan akhir pekan disebuah vila milik Edwin yang kala itu juga ikut. Mereka berenam- Arlin, Dita, Bisma (kekasih Dita), Ferdy, Edwin, dan Chandra (teman SMP Arlin).
Keempat lelaki tersebut mempunyai alibinya masing-masing untuk menutupi perbuatan hina yang telah dilakukannya.
Sampai pada disatu titik, atas bantuan Ibunya Arlin menemukan pelaku sesungguhnya. Ia tidak percaya bahwa yang melakukannya adalah lelaki tersebut, sebab ia mengenal baik laki-laki itu, tidak mungkin laki-laki yang sudah dikenalnya sejak lama rela melakukan perbuatan hina tersebut. Ada yang tidak beres?
Walaupun Arlin merasa tidak percaya, tak banyak yang dapat ia lakukan selain menerima rencana orang tuanya dan orang tua laki-laki tersebut untuk menikahkan Arlin dengan laki-laki itu. Terpaksa Arlin menerima permintaan Ibunya untuk menikah agar bayi didalam kandungannya selamat dan tidak dicap buruk oleh para tetangga di rumahnya dan orang-orang yang walaupun sudah dijelaskan kejadian sebenarnya namun tetaplah akan memandang sebelah mata Arlin sebab ia mengandung tanpa status yang jelas.
Setelah menikah, Arlin tinggal di rumah mertuanya- Bu Maria. Bagai neraka, bangun siang sedikit saja Ibu mertuanya tersebut langsung menerkamnya dengan kata-kata pedas, yang sama sekali tidak enak didengar.
Hari demi hari Arlin lewati sampai sebelum hari kelahirannya tiba, suatu rahasia dimalam akhir pekan itu tersibak. Tak disangka-sangka.

"Jangan sedih lagi ya. Sekarang sudah ada aku, yang akan selalu siap menjadi seseorang yang bisa kamu andalkan dalam situasi dan kondisi apa pun. Saat kamu butuh teman berbagi, telepon saja aku kapan pun kamu mau. Bahkan, kalau kamu perlu seseorang untuk kamu caci-maki atau kamu marah-marahi, kamu bisa meluapkan semua itu terhadapku, sampai kamu benar-benar merasa lega. Dan kalau kamu butuh sesuatu, jangan lagi merepotkan orang lain, karena aku bakal selalu jadi orang pertama yang siap melakukan apa saja untukmu."

Setelah saya pikir-pikir kayaknya ini pertama kalinya saya membaca novel yang pengarangnya adalah seorang laki-laki. Ya, benar sepertinya begitu tapi bukan ini yang ingin saya bahas. Saya hanya merasa bingung bagaimana bisa seorang Dadan Erlangga yang berwujud laki-laki ini bisa menuliskan cerita dengan memakai sudut pandang Aku- sih tokoh utamanya perempuan- Arlin Dianita. Memang banyak, yang hanya sekadar bisa menuliskannya tapi menulisnya dengan baik itu lah yang jarang saya rasa, bahkan sulit untuk ditemukan. Penulisnya agak sedikit feminitas barangkali sehingga mampu menyelami perasaan Arlin dengan begitu baik. Awalnya saya tidak tahu novel ini, kemudian salah satu teman merekomendasikan novel ini katanya ini novel Amore yang lagi heboh-hebohnya bagus, jadilah saya melihat covernya kok lucu banget ya gemesss gitu. Baca sinopsisnya oke makin buat penasaran ditambah ngubek-ngubek google buat baca reviewnya dari teman-teman makin penasaran terus lihat rating goodreads juga tinggi dan langsung beralih ke note hanpdhone masukin daftar wishlist teratas. Gak mau tahu pokoknya saya harus bisa membaca ksiahnya Arlin ini. Dan pas banget sesuai judulnya, saya membacanya di akhir pekan gini yuhuuu makin nambah sensasi membaca yang bagus banget ^^

Sejak membaca review dari teman-teman saya kok sudah bisa menduga ya  siapa pelaku sesungguhnya, enggak sulit buat menemukannya ketika baru saja membaca namanya saya sudah kayak yang ini nih pelakunya gak salah lagi deh, dan ketika sudah membaca ceritanya saya makin tetap yakin dia pelakunya tapi motifnya ini apa loh? Saya tidak menemukannya sampai pada akhirnya dilembaran belakang-belakang, saya pikir pantesan gak ada motif tertentu orang yang campur tangan aja banyak.
Bisa dibilang saya cepat menuntaskan kisahnya Arlin ini, hanya butuh waktu dua hari saja hahaha, bagi saya itu sudah sangat cepat. Sesuka-sukanya saya sama sebuah buku palingan bisa menghabiskannya dalam waktu 3 - 5 hari tapi berhubung ini buku lumayan tebal jadi ya saya memberi apresiasi kepada diri saya sendiri karena telah berhasil menuntaskannya dalam waktu dua hari saja. Yayyyy.
Tapi yang saya sayangkan dari buku ini, saya sulit menemukan qoutes kece untuk saya pamerkan direview ini. Apa karena saya bacanya terlalu asik ya jadi gak sadar kalau sebenarnya banyak quotes kece yang siap melengkapi reveiw ini? Ah entah lah.
Untuk karakternya sendiri, tidak berbeda jauh sama yang lain pasti unggulannya ya  sih Chandra. Yah kan ... saya tadinya tidak ingin menyebutkan nama laki-laki tersebut direview ini biar pada penasaran laki-laki mana yang rela mengakui anak didalam kandungannya Arlin adalah anaknya dan mengakui perbuatan hinanya terhadap Arlin padahal bukan dia yang melakukannya. Hah, laki-laki mana? Cuma Chandra gais. Iya cuma dia, saya ini bingung Chandra punya apa sampe bisa bertahan walaupun diperlakukan kasar sama Arlin? Eh iya saya ingat dia ini kan punya sih Super Chandra ya hahaha.
Oke, saya gak tahu gimana buat ngedeskripsiin perasaan suka saya sama sih Chandra ini. Cuma bisa sekadar bilang suka tanpa menjelaskan detilnya bagaimana, ya intinya suka pake banget. Setiap perkataan dan tindakannya saya selalu suka, kamu beruntung Ar punya Chandra.

Saya suka cerita yang memang diawal sudah terlihat jelas konfliknya seperti apa, jadi semakin membuat penasaran pembaca menebak-nebak endingnya akan seperti apa. Ketimbang cerita yang konfliknya baru muncul dipertengahan astaga bikin gereget nungguin kapan nemu konfliknya, tapi Cinta Akhir Pekan ini salah satu buku yang sudah memang terlihat jelas konfliknya diawal kemudian lembar demi lembarnya semakin buat gereget untuk nemuin sih penjahat hina tersebut dan  sampailah pada satu titik yang cukup memuaskan. Tapi ya saya kurang puas sih sama endingnya, tetap manis sih cuma kurang gereget aja. Dan saya menyesalkan kenapa Diandra harus hidup dalam waktu yang hanya sebentar? Tapi diakhir saya merasa memang seharusnya lah Diandra pergi ...
Untuk Arlin sendiri, karakternya sangatlah menyebalkan sebagai seorang wanita, apa mungkin karena saya tidak berada diposisi Arlin makanya saya bisa bilang begitu? Ah entahlah yang pasti Arlin ini menyebalkan sekali tidak peduli sebaik apapun Chandra dia tetap berlaku kasar, untungnya disela-sela cerita Arlin ini sempat baik ya sama Chandra kalau enggak sih mungkin saya bakal sebel banget sama Arlin sampai sekarang haha dan saya lebih respect ke Dita.

And then balik lagi seperti review orang-orang memang Cinta Akhir Pekan ini ceritanya menarik banget. Banyak pelajaran yang bisa didapatkan dan bisa sambil bermimpi punya kekasih seperti Chandra.

"Air mata lebih mudah keluar daripada kata-kata" (halaman 13)

"Kalau kamu ingin menggerakkan tubuh seseorang, jangan menarik tangannya tapi sentuhlah hatinya" (halaman 82)

"Kalau kita tunduk pada emosi, kita hanya akan mendapatkan kepuasan sesaat lalu berakhir penyesalan" (halaman 89)

"Aku bahkan tidak hanya jatuh cinta, tapi juga benar-benar mencintai dan menyayangimu" (halaman 255)





Love,
Bookieslicious





[Bookieslicious Book Review] Menikahlah Denganku - Annisa Andrie

Kamis, 24 Desember 2015



Judul: Menikahlah Denganku
Penulis: Annisa Andrie
Cover: Soft Cover (13x20,5 cm)
Halaman: 260 halaman
Harga: Rp. 48.000

Tubuhku lunglai seketika. Jari tanganku gemetar, detak jantungku semakin kencang. Di otakku, pikiran negatif itu terus berseliweran. Hanya satu harapanku, berita mengejutkan ini tidak akan mengacaukan rencana masa depanku bersama Satura.
Show must go on! You must be a strong woman, Jenna!”ujarku berkali-kali di dalam hati.
Tapi nyatanya, seorang pria tidak selalu lebih kuat ketimbang wanita. Kenapa Satura memilih menyerah dan sengaja melupakan rencana pernikahan kami?
Aku tahu kamu masih mengingat semuanya, Satura. Atau jangan-jangan, perempuan itu yang membuatmu menutup hati serta ingatan? Mungkinkah bukan aku lagi yang bisa membuatmu tertawa, tetapi dia?
Kini, hanya satu pintaku. Seperti yang pernah kamu minta dulu padaku. Menikahlah denganku ….
Sebelas bulan lalu ...
Jenna & Satura dua pasang kekasih yang ingin segera meresmikan hubungannya dengan melangkah ke tahap yang lebih serius yaitu ... pernikahan
Jenna yang ingin sekali pernikahannya diliputi nuansa rimba belantara dengan segala macam pernak-perniknya termaksud undangan, souvenir, dekorasi panggung, backsound, hingga gaun pengantinnya nanti dibuat khusus untuk memenuhi impian-impiannya. Satura lelaki manis yang dikenalnya lewat Rigel-sahabat karibnya, menurut saja dengan semua yang diminta Jenna ia tidak banyak menuntut. Semua ia serahkan kepada Jenna.
Tetapi keinginan Jenna tentang pernak-pernik pernikahannya ditentang berat oleh kedua orang tuanya yang masih memegung teguh peraturan-peraturan adat. Tanggal pernikahan pun dihitung dengan menggabungkan tanggal kelahiran Jenna dan Satura.
5 Oktober akan menjadi hari bersejarah untuk Jenna dan Satura.

"Setipis apa pun, pernikahan akan melahirkan sekat antara seseorang yang menikah dengan kehidupan di luar rumah tangganya. Seseorang yang menikah akan memiliki garis teritori yang tegas dalam hidupnya" batin Rigel kelu.

Rigel lah yang membantu menyiapkan segala macam pernak-pernik pernikahan Jenna dengan mengantarnya mencarai souvenir sampai memesan gaun pengantin. Semua dilakukan Rigel demi melihat Jenna sahabat karibnya- yang sudah terjalin selama enam tahun bahagia. Bahagia dan luka beda tipis.
Menjelang hari bahagianya Jenna bukan hanya direpotkan oleh berbagai persiapan yang ada, ia pun dikejutkan oleh badai yang tiba-tiba menerjang kehidupannya. Jalinan kerjasama yang dibangun Saturion Modif tiba-tiba harus terpaksa gulung tikar karena Satura ditipu, belum selesai sampai situ Satura terancam kehilangan kaki kirinya karena sebuah kecelakaan menimpanya.
Tidak bisa terima dengan keadaan Satura pun sempat didera depresi berat, termaksud melupakan rencana pernikahannya dengan Jenna.

"Lihat Tuhan cahaya itu begitu terang. Harapan itu begitu besar. Haruskah aku memadamkannya?" Satura menunduk lesu.

Tak menyerah agar bisa mengembalikan Satura seperti sedia kala, ayahnya rela mencari kebahagiaan masa kecil Satura- sahabat kecilnya. Safia namanya, ia lah yang perlahan membantu membangkitkan semangat Satura yang sempat padam.

"Pada kenyataannya, sebuah masalah memang harus dihadapi dengan kesatria. Bukan malah ditinggal lari karena dia akan semakin kuat menjadi hantu pikiran yang ingin akal sehatku mati"

Dengan sisa-sisa semangat yang sempat padam. Akhirnya Jenna memutuskan untuk menerima keadaan Satura dan memulai semuanya dari nol. Tapi apa yang terjadi, ketika salah satu dari mereka tidak menginginkan pernikahan tersebut terjadi?

"Pernikahan bukan tentang ijab kabul dan pesta saja. Sebab sejatinya pernikahan adalah seribu pekerjaan yang membutuhkan jawaban untuk satu per satu diselesaikan. Pekerjaan itu tak habis-habis dan akan selalu ada selama pernikahan kalian hidup"

Ya. Ini kali pertamanya saya membaca novel dengan tema pernikahan. Senang bisa membaca tulisan Annisa Andrie, saya dibuat jatuh cinta dengan semua tokoh yang ada.
Sama halnya dengan Jenna saya pun jika menikah nanti ingin memiliki konsep yang berbeda, Jenna beruntung bisa memiliki dua laki-laki yang teramat mencintainya. Rigel-sahabatnya dan Satura-calon suaminya.
Saya suka bagaimana Jenna dengan kemandiriannya tetap kekeuh mempertahankan konsep impian pernikahannya meski ditentang kedua orang tuanya, saya juga bangga bisa mengenal sosok Rigel dan Satura. Dua laki-laki yang memiliki ciri khas masing-masing. Tidak ada yang bisa disalahkan atas masalah diatas, ini semua bukan keinginan Satura. Saya dapat memahami bagaimana Satura ingin melihat Jenna bahagia walaupun bukan bersama dia, terlebih saya dibuat kagum dengan sosoknya yang gigih untuk sampai di Oro-Oro Ombo demi bisa memenuhi mahar yang diminta Jenna- verbena brasiliensis vell

Tak hanya sampai disitu saya pun dibuat kagum oleh Rigel sosoknya yang diam-diam mencuri perhatian saya sejak pertama membaca. Terlebih ketika dengan ketulusan hatinya ia merelakan pundaknya untuk tempat keluh-kesah Jenna. Satura dan Rigel sama special nya dimata saya.
Ada pemeran pendukung yang buat saya pun ikut terkagum-kagum - Ningsih dan Ikhsan. Ah kisah mereka terlalu manis untuk dibagikan, entah kenapa saya benar-benar simpatik dengannya.
Dan ya, saya berhasil dibuat menyesal karena tidak buru-buru menuntaskan cerita Jenna ini, karena yang tadinya saya berpikir Jenna akan bersanding dengan ini kemudian tidak sesuai dengan ekspetasi saya, merasa sedikit kecewa makanya saya sempat menghentikan membaca kisahnya sejenak. Namun ketika membuka lembar demi lembarnya lagi, saya dibuat semakin bersemangat menuntaskan kisahnya, dan sampai lah pada twist yang mengejutkan.
Saya suka bagaimana mbak Annisa menuturkan keindahan kota Jogjakarta dan segala macam deskripsi lengkapnya termaksud tempat-tempat yang buat saya ingin sekali mengunjunginya. Judulnya pun begitu memikat hati, terlebih ceritanya yang lo-gue banget.
Dengan harga yang terjangkau, wajib banget buat dibeli dijamin perasaannya akan campur aduk, sama seperti saya ketika membacanya. Tapi tetap kok di akhir kamu akan merasakan perasaan bahagia seperti saya. 

"Hal terberat yang kita lalui adalah kita sama-sama berjuang untuk saling melupakan. Tapi, semakin kita menjauh ternyata simpul di hati kita semakin kuat menaut."

"Pacaran adalah sekedar perkara memiliki objek yang bisa disayang-sayang" (halaman 22)

"Dia itu orang yang paling ngerti isi kepala dan hati gue" (halaman 59)

"Jadikan bahu ini rumahmu. Bukan saja untuk bahagiamu, tapi juga letihmu" (halaman 70)

"Hal terberat yang kupikirkan saat ini adalah memikirkan perasaan dan hatimu, bukan aku, bukan orang lain tapi kamu" (halaman 129)

"Aku memberikan cinta, tetapi kamu memaksaku menelurkan luka" (halaman 157)

"Ini hanya kebahagiaan yang tertunda bukan gagal" (halaman 160)

"Mata ini kuyu karenamu, seandainya kamu melihatnya, kamu akan tahu seberapa banyak air mata telah berbicara untuk cinta" (halaman 163)

"Kadang kita lupa untuk memikirkan hati sendiri dan lebih sibuk mencintai hati lain" (halaman 172)

"Mungkin sudah tak ada waktu untukmu memikirkanku, memikirkan bagaimana kita. Tapi percayalah selalu ada waktuku memikirkanmu" (halaman 205)

"Dia satu-satunya yang bikin gue bisa ngelihat seperti apa cinta sejati menampakkan wujudnya" (halaman 202)





Love,
Bookieslicious


[Bookieslicious Book Review] Last Forever - Windry Ramadhina

Minggu, 20 Desember 2015


Judul: Last Forever
Penulis: Windry Ramadhina
Cover: Soft Cover (13x19 cm)
Halaman: vi + 378 halaman
Harga: Rp. 69.000

"Seharusnya, aku tidak boleh mengharapkanmu. Seharusnya, aku tahu diri. Tapi, Lana..., ketakutanku yang paling besar adalah... aku kehilangan dirimu pada saat aku punya kesempatan memilikimu."
—Samuel
"Untuk berada di sisimu, aku harus membuang semua yang kumiliki. Duniaku. Apa kau sadar?"
—Lana

Dua orang yang tidak menginginkan komitmen dalam cinta terjerat situasi yang membuat mereka harus mulai memikirkan komitmen. Padahal, bagi mereka, kebersamaan tak pernah jadi pilihan. Ambisi dan impian jauh lebih nyata di bandingkan cinta yang hanya sementara.
Lalu, bagaimana saat menyerah kepada cinta, justru membuat mereka tambah saling menyakiti? Berapa banyak yang mampu mereka pertaruhkan demi sesuatu yang tak mereka duga?

"Komitmen adalah penyakit, itu sesuatu yang menggerogoti hubungan lelaki dan perempuan sampai habis, sampai keduanya tidak tahu lagi apa yang dulu membuat mereka bergairah"

"Percayalah menikah cuma akan menghilangkan keasyikan, begitu terikat lelaki dan perempuan berubah membosankan"

Begitulah seorang Samuel Hardi beranggapan bahwa jika ia menjalin komitmen dengan seorang perempuan kemudian mereka menikah maka hanya akan sia-sia. Pernikahan tersebut hanya akan merenggut kebebasannya. Ia Samuel Hardi memiliki segalanya-wajah tampan, wanita cantik yang selalu terpesona akan ketampanannya, sebuah studio film bernama "Hardi" yang terkenal dan kesuksesan yang sudah ia raih sejak umur 19 tahun. Semua ia peroleh, kecuali satu cinta sejati
mungkin yang ia tidak miliki sampai akhirnya ketika itu ia bertemu dengan seorang perempuan
keturunan Amerika-Jawa, seseorang yang sama seperti Samuel membenci sebuah hal bernama komitmen. Seorang perempuan penyuka film dokumenter, perjalanan ke belahan dunia sampai yang terpencil sekalipun. - Lana Lituhayu Hart

"Buatku pernikahan berarti meninggalkan semua yang kumiliki saat ini, Wangshington. National Geographic. Perjalanan-perjalanan yang akan ditempuhnya pada masa mendatang. Film-film yang akan dibuatnya. Impian-impiannya. Perempuan yang harus melepaskan impian. Sejak dahulu, selalu begitu"

Sama halnya dengan Samuel, Lana pun seorang pembenci komitmen-paling anti dengan sebuah ikatan. Ia lebih senang jika hubungannya dengan Samuel yang sudah terjalin selama tujuh tahun tanpa sebuah ikatan, tanpa sebuah status hubungan dengan begitu tidak ada yang dapat merebut dunianya.
Lana tinggal dan bekerja di Washington sementara Samuel di Jakarta, keduanya bertemu mungkin hanya setahun dua kali.
Ketika itu pertemuan mereka di Jakarta, diliputi oleh sebuah perasaan yang begitu besar, seperti biasa mereka menghabiskan malam bersama dengan bercinta tapi satu yang mereka lupa- mereka lupa caranya berhati-hati. 

"Tapi ada satu hal yang lebih mengerikan dari menikah, memiliki anak! Itu akhir dari kehidupan lelaki"

Last Forever, karya ke delapan Windry Ramadhina yang menjadi bacaanku dipertengahan Desember. Seperti biasa, Windry selalu menghadirkan sesosok karakter yang begitu memikat, tulisan yang begitu mengalir bak sungai mengalir, deskripsi karakter maupun tempat yang begitu detail sehingga aku pun terbawa emosi saat membaca bagian-bagian yang sedikit memeras perasaan kedua tokoh utama- Samuel dan Lana. Lagi lagi dan lagi aku harus mengakui bahwa aku jatuh cinta dengan ending yang diciptakan seorang Windry Ramadhina, sederhana namun begitu membekas, memikat hati setiap pembaca. 
Ada kalanya, saat dimana kita harus memilih mempertahankan sesuatu kemudian melepaskan hal yang lain. Kita manusia memang dihadapi pada banyak pilihan dan melepaskan. Keduaanya berlaku sama, tidak ada yang bisa dipilih dua-duanya. Pasti akan ada satu hal yang harus dilepaskan dengan begitu kita akan mendapatkan sesuatu lain yang lebih berharga. Saya suka bagaimana Samuel dan Lana memutuskan untuk menjaga "milik mereka" bersama-sama.
Tetapi di sisi lain yang paling memberatkan saya ketika Lana harus melepaskan Pat- kameramen kesayangannya di Bandara untuk kembali ke Washington, sedikit membuat saya tidak rela. Saya merasa Lana tetap harus bersama dengan si mata kecil tersebut apapun yang terjadi.
Ketika membaca Last Forever, saya merasa begitu kental nuansa Jawanya. Terlebih karena ada sosok Ruruh Rahayu- Ibunya Lana. Seorang penari Jawa yang sukses. Dan salah satu tarian andalannya adalah tari "Srimpi Gondokusumo", sedikit penasaran bagaimana bentuk tariannya saya pun menelusuri google

Tari Srimpi Gondokusumo
Tarian yang cantik. Begitu juga dengan seorang Ruruh Rahayu, ketika melihat deskripsi gambarnya didalam novel Last Forever, bisa dibilang saya lebih menyukai wajah seorang Ruruh Rahayu ketimbang Lana Hart, Ruruh Rahayu memang sangat manis, walaupun sudah tua tapi mempunyai bentuk badan yang tetap ideal, lemah gemulai dan keibuan sekali. Saya suka dia. Karena Ruruh Rahayu rela mengalahkan egonya tidak seperti Lana yang keras kepala dan ah sedikit menjengkelkan tapi diakhir aku dibuat suka oleh Lana, dan kau pun pasti akan dibuat suka olehnya. Bagaimana tidak, seorang Samuel Hardi saja tertunduk dihadapannya. Apalagi kau?

Well, saya suka semua yang ada dibuku ini mulai dari cerita-walaupun ada adegan-adegan yang menyebalkan karena sang tokoh tidak melakukan apa yang saya inginkan dari cerita ini tapi overall ceritanya ngalir banget, kata demi kata enak buat dibaca gak tersendat dihalaman berapapun kemudia karakter-karakter didalamnya yang loveable banget, ilustrasi yang cantik yang dibuat sendiri oleh penulisnya. Tapi satu yang menurut saya kurang ngena dihati, cover depannya. Memang terlihat sangat manis sekali, dengan bentuk menyerupai sebuah poster film, tapi sagat disayangkan cover tersebut terlihat kotor-memang aslinya dari sana begitu, sebagai salah satu orang yang membeli sebuah novel karena melihat covernya, jujur kalau untuk melihat cover Last Forever kurang cocok dengan saya, tetapi karena ini yang menulis adalah Windry Ramadhina maka saya memutuskan bagaimanapun bentuk covernya tetap akan saya beli dan saya nikmati membaca ceritanya.
Dan ini adalah beberapa ilustrasi yang terdapat di Last Forever by Windry Ramadhina. Worth it banget untuk dibeli, bisa beli online maupun langsung ke toko buku kesayangan Anda.

Lana Lituhayu Hart
Samuel Hardi
Ruruh Rahayu



Image source: Windry Ramadhina Instagram (@beingfaye)


"Tidak ada perempuan lain yang membuatku tertarik saat kau ada di sisiku" bisik Samuel (halaman 303)

"Aku tahu ini menakutkan. Tapi aku tidak mau hidup tanpa dirimu. Aku tidak bisa. Tinggal disisiku selamanya" (halaman 333)


"Kalau kau mencintainya kau tahu apa yang harus dilakukan" ... cinta


"Aku berharap tidak mencintaimu. Kau tidak tahu sebesar apa ketakutanku"


"Tapi ..... ketakutanku yang paling besar adalah, aku kehilangan dirimu pada saat aku punya kesempatan untuk memilikimu"


"Kalau aku sampai kehilangan dirimu aku akan sangat menyesal"





"I want to be the first thing you touch in the morning and the last thing you taste at night" - Sade Andria Zabala





Love,
Bookieslicious



[Bookieslicious Book Review] Almost is Never Enough - Sefryana Khairil

Senin, 14 Desember 2015



Judul: Almost is Never Enough
Penulis: Sefryana Khairil
Genre: Drama, Romance
Cover: Soft Cover (13x19 cm)
Halaman: vi + 338 halaman
ISBN: 979-780-814-9
Harga: Rp. 61.000



Ada hati yang kujaga agar tak jatuh.
Namun, saat di dekatmu, seringnya ia tak patuh.
Al
Telah kehilangan orang yang kita sayang adalah persamaan kita.

Kita saling berbagi rasa sakit setelah kepergiannya. Ketika aku menginginkan lebih, aku tahu ada yang salah.

Namun, aku tak mampu terus menjaga jarak denganmu. Melihatmu dari jauh saja rasanya tidak cukup.

Jika benar ini cinta, tepatkah ia datang kali ini?

Ella
Mewujudkan keinginan orang yang kita sayang, tentu itu akan kita lakukan—apa pun taruhannya. Sayangnya, kau pun justru merebut satu-satunya yang ia miliki.

Membuatmu selalu resah karena rasa bersalah.

Pernahkah kau merasakannya?

Aku tak pernah sengaja menginginkanmu meski bersamamu adalah cara untuk menggenapkanku.
Jika kita diciptakan untuk bersama, biarlah waktu yang menelan ragu kita.

Surrogate Mother, pernah mendengar istilah tersebut? Itulah yang menjadi titik masalah dalam novel Almost is Never Enough - Sefryana Khairil.  Surrogate Mother atau yang lebih dikenal dengan sebutan - Ibu pengganti (menyewa rahim wanita lain untuk membesarkan janinnya). Inilah yang dialami oleh Gabriella-Ella ia rela menyewakan rahimnya untuk ditanam benih dari sahabat terdekatnya Maura, karena Maura yang sudah lama menikah belum diberikan anak, dan tercetus ide bahwa Maura ingin menyewa rahim sahabat dekatnya itu untuk mengandung anaknya dengan Aldebaran-Al. Ella bersedia meminjamkan rahimnya kepada Maura karena ia begitu menyayangi sahabatnya disisi lain ia juga membutuhkan uang untuk membesarkan Zoey putri semata wayangnya. Ketika Ella sudah menandatangani kontrak dengan Maura dan Al, suatu peristiwa membuat Ella dan Al sama-sama merasakan kehilangan yang begitu mendalam. Mereka kehilangan orang yang paling penting dalam hidupnya, bersamaan dengan itu kontrak yang sudah ditandatangani tidak bisa dibatalkan lagi, Ella pun sudah mengandung anak Maura dan Al.
Lantas sejak hari paling menyedihkan itu, Al memperbarui kontraknya dengan Ella. Tetap Ella akan menjadi ibu pengganti bagi anaknya, tetapi kali ini didalam kontrak tersebut Al mengajak Ella dan Zoey untuk pindah dan tinggal bersama di Seattle, rumah yang memang sudah disiapkan Maura dan Al untuk mereka. Tapi bedanya kali ini tidak ada Maura disisi mereka. Ella menyetujui kontrak barunya dengan Al, dia akan tinggal satu atap dengan AL dan Zoey putrinya di rumah baru. Didalam kontrak tersebut juga disebutkan bahwa Ella hanya akan berada disana sampai waktunya melahirkan Toby. Tetapi siapa sangka jika keduanya pun melanggar perjanjian yang sudah ditandatangani hitam diatas putih? Bagaimana jika keduanya jatuh ke dalam perasaan yang paling dalam, disisi lain rasa yang mereka rasakan terbayang-bayang oleh kehadiran Maura?

Ini kali pertamanya saya membaca karya Sefryana Khairil dan cukup mengesankan. Karena tema yang diangkat tidak biasa mengenai ibu pengganti. Saya jarang membaca novel dengan tema serupa, maka dari itu saya niatkan untuk membeli buku ini. Cover dan judulnya begitu menarik perhatian, ternyata cerita didalamnya pun memang benar menggambarkan apa yang tertera dijudulnya tersebut bahwa "hampir itu tidak pernah cukup" Al dan Ella yang sudah tinggal disatu atap tidak akan pernah cukup merasakan yang mereka rasa tanpa adanya suatu ikatan tertentu dan saya percaya akan hal itu, karena saya pun sering merasakan hal serupa. Saya cukup merasa kesal dengan kedua tokoh utamanya- Al & Ella. Mereka memang mempunyai karakter yang baik tapi yang paling saya tidak bisa terima dari mereka adalah keegoisan mereka. Terutama Ella, tidakkah ia memikirkan Toby yang masih sangat kecil untuk ditinggal? Walaupun Ella bukan ibu biologis dari Toby tapi Ella lah yang telah mengandungnya selama sembilan bulan dan kemudian bersusah payah melahirkannya, diakhir cerita saya sempat harap-harap cemas karena Ella benar-benar akan meninggalkan Al dan Toby berdua saja walaupun ia telah mempersiapkan segala sesuatunya jika ia pergi meninggalkan Toby tapi tetap saja saya akan mengatakan bahwa Ella terlalu egois hanya karena perasaan menerka-nerka dan tidak enaknya dengan Maura-sahabatnya yang sudah tiada, tetapi sesuatu hal mengejutkan saya secara tiba-tiba. Tadinya saya berpikir bahwa Al sama egoisnya dengan Ella tetapi setelah melihat ending nya saya jadi menyalahkan pikiran saya sendiri. Al berbeda, ia menciptakan ending yang cukup romantis, sangat sederhana tetapi begitu mengesankan. Saya suka anda Aldebaran ^^ Menurut saya alur dicerita ini cukup lambat, konfliknya juga sederhana tetapi tokoh-tokohnya inilah yang membuat saya suka dan jadi tidak terlalu memperdulikan alurnya yang lambat, cerita ini terasa sempurna karena kehadiran Zoey, tokoh kedua yang saya suka setelah Al. Walaupun Zoey masih kecil tetapi ia adalah anak yang manis nan menggemaskan serta pintar, saya senang sekali ketika membaca interaksi antara Al dan Zoey begitu hangat dan akrab layaknya seorang ayah dan anak kandungnya.
Dan senangnya lagi dengar-dengar kabar dari blog nya kak Sefryana Khairil bahwa Almost is Never Enough akan dibuat filmnya oleh Multivison Plus. Yuhuuuuu, keren juga kishanya Al & Ella ini. Jadi penasaran siapa yang akan memerankan tokoh Zoey hihihi, well see. Semoga berjalan dengan lancar ya proses produksinya dan cepat tayang.
Sebenarnya banyak qoutes menarik dari novel ini, tetapi aku tidak sempat mencatatnya. Kalau ada waktu nanti akan aku buka kembali novelnya dan aku carikan ya quote-quote yang ngena banget.





Love,
Bookieslicious


[Bookieslicious Book Review] Too All The Boys I've Loved Before - Jenny Han

Sabtu, 12 Desember 2015



Judul: Too All The Boys I've Loved Before
Penulis: Jenny Han
Genre: Novel Remaja, Romance
Cover: Soft Cover (14x20 cm)
Halaman: 382 halaman
Harga: Rp. 64.000

Lara Jean menyimpan surat-surat cintanya di sebuah kotak topi pemberian ibunya.
Surat-surat itu bukan surat cinta yang ditujukan untuknya, tapi surat yang ia tulis. Ada satu surat untuk setiap cowok yang pernah ia cintai—totalnya ada lima pucuk surat. Setiap kali menulis, ia mencurahkan semua perasaannya. Ia menulis seolah-olah mereka tidak akan pernah membacanya karena surat itu memang hanya untuk dirinya sendiri. 
Sampai suatu hari, semua surat-surat rahasianya itu tanpa sengaja terkirimkan—entah oleh siapa.
Saat itu juga, kehidupan cinta Lara Jean yang awalnya biasa-biasa saja menjadi tak terkendali. Kekacauan itu melibatkan semua cowok yang pernah ia tulis di surat cintanya—termasuk cinta pertamanya, pacar kakaknya, dan cowok terkeren di sekolah.


Jenny Han ini memang pandai sekali membuat pembaca senyum-senyum gak karuan karena menciptakan sepasang tokoh - Lara Jean & Peter Kavinsky yang berhasil membuat saya menikmati lembar demi lembarnya dan begitu melihat sudah sampai dihalaman terakhir rasanya KENAPA TERLALU BEGITU CEPAT! SAYA MASIH INGIN MENIKMATI KISAH PERCINTAAN COVEY & KAVINSKY ^^ TATBILB adalah  terjemahan Spring yang ke 2 sebelumnya ada Fangirl by Rainbow Rowell.
Bisa dibilang aku suka sekali dengan To All The Boys I've Loved Before, dari judulnya saja sudah menarik banget apa lagi kalau melihat covernya pasti makin cinta terus ya kalau sudah membaca ceritanya uh dijamin tambah cinta deh sama karyanya Jenny Han yang satu ini. Bagaimana tidak? Setiap yang membacanya pasti merasa iri dengan kehidupan seorang Lara Jean - ia mempunyai seorang kakak bernama Margot yang lebih sering dipanggil Gogo oleh Lara Jean terus ia mempunyai seorang adik perempuan Katherine yang lebih akrab dipanggil Kitty lalu Lara Jean mempunyai Peter Kavinsky, Joshy, Daddy, Chris dan cast lainnya yang semakin membuat kehidupan Lara Jean nyaris sempurna. Tapi kehidupan Lara Jean gak bisa dibilang tenang-tenang aja loh, iya kenapa ya? Nah ini dia yang semakin membuat kita penasaran - Surat Cinta yang ditulis Lara Jean untuk cowok-cowok yang pernah ia sukai dulu TERKIRIM.  Wow kira-kira siapa ya yang berani mengirimkan surat-surat cinta milik Lara Jean?
Nah salah satu penerima surat tersebut yang tak lain adalah Peter Kavinsky, cowok terkeren yang ada di sekolahnya. Kebayang banget gimana malunya Lara Jean terlebih lagi surat tersebut juga terkirim ke pacar kakaknya-Joshy. Semakin dibuat bingung Lara Jean, dengan terkirimnya surat-surat tersebut. Menurut saya ada bagusnya surat cinta Lara Jean terkirim, iya memang pastinya Lara Jean ini menanggung malu sekali ya. Tapi dengan begitu ia jadi bisa dekat dengan seorang Peter Kavinsky kan? Berterima kasihlah Lara Jean kepada orang yang telah mengirimkan surat cintamu tersebut.
Semua kesukaannya Lara Jean adalah favorite things saya. Jenny Han membuat karakter Lara Jean terlihat begitu manis dengan segala sesuatu yang ia sukai.  




Aku sangat suka setiap kali Margot atau Lara Jean menyebut diri mereka adalah "gadis-gadis Song" iya mereka ini keturunan Amerika-Korea (Mommy mereka berasal dari Korea) jadi jangan heran juga karena dinovel ini akan sedikit banyak membahas mengenai makanan dan budaya Korea. Dan satu lagi yang aku suka mengenai Lara Jean, namanya begitu indah dan enak untuk dilafalkan. Setelah Lara Jean aku menyukai bahkan tergila-gila dengan seorang  PETER KAVINSKY. How can? yup semua yang pernah membaca Too All The Boys I've Loved Before pasti akan tergila-gila dengan sosok Kavinsky dia itu walaupun nyebelin - nyebelinnya ini manis loh, terlalu percaya diri dan bisa dibilang sombong tapi ya pesonanya gak nahan! Setiap hari selalu menuliskan surat untuk Lara Jean siapa coba yang gak ngiri? Sosoknya begitu nyaris sempurna cocok untuk mengimbangi seorang Lara Jean, tapi sayangnya Peter punya pacar atau mantan pacar yang nyebelin banget-Genevieve, sebut saja dia Gen. Diakhir kisah karena suatu malam, Lara Jean pun dituduh oleh Gen sebagai perempuan tidak benar, dan dari situ hubungan antara Lara Jean dan Peter Kavinsky sedikit terganggu sampai akhirnya Lara Jean menuliskan surat untuk Peter.


Tapi sayangnya Lara Jean baru sempat menuliskan Dear Peter .... karena cerita cinta mereka berdua akan berlanjut di sekuel keduanya yang berjudul P.S. I Still Love You. Tunggu reviewnya setelah aku selesai membacanya ya ^^


Overall buku ini tuh super banget buat aku, kenapa?
1) Judulnya bagus dan pas banget dengan apa yang ada didalamnya. Judul yang unik bukan? Too All The Boys I've Loved Before.
2) Covernya cantik ya, sederhana tapi terlihat sangat manis dengan seorang Lara Jean yang lagi menulis surat
3) Mulai dari alur, tokoh sampai bentuk penulisannya rapi banget tersusun terarah dan aku gak menemukan satu pun typo atau apalah didalamnya! Give applause for the editor & proofreader.

Lara Jean yang menjadi cover di Too All The Boys I've Loved Before diperankan  oleh Helen Chin





Love,
Bookieslicious










 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS