Pages

[Bookieslicious Book Review] A Beautiful Mess - Rosi L. Simamora

Jumat, 29 April 2016



Judul: A Beautiful Mess
Penulis: Rosi L. Simamora
Cover: Soft Cover (20 cm)
Halaman: 336 halaman
Harga: Rp. 75.000



Sebuah rahasia kelam memaksa Freya, gadis manja dan “high maintenance”, meminta bantuan ayahnya, lalu dengan terpaksa menerima nasib menyingkir ke pulau terpencil.

Di sana ia harus bekerja, sesuatu yang tidak pernah dilakukan Freya seumur hidupnya. Dan siapa lagi yang mengawasi Freya kalau bukan Lian, pria tampan yang sepertinya membenci Freya sejak awal?Namun Lian juga menyimpan rahasia. Dan diam-diam, ia menyadari sesuatu telah tumbuh. Cintakah? Tidak. Tidak. Jangan cinta!Dan benarkah Freya telah berhasil meninggalkan masa lalunya? Ataukah… hantu masa lalu yang kelam namun teramat memikat itu akhirnya mengejar Freya hingga ke ujung dunia, dan ia selamanya takkan pernah lepas darinya? Takluk kembali pada satu-satunya laki-laki yang membuatnya begitu hidup, dan sekaligus mati?Kisah ini bercerita tentang cinta. Dan nafsu. Tentang jatuh. Dan bangkit. Tentang luka dan rasa takut. Dan bagaimana menaklukkannya.


Freyanka Alyra seorang gadis high maintenance yang tak terbiasa melihat kemiskinan yang ia tahu hanya bagaimana caranya untuk bersenang-senang dan menghabiskan uang Ayahnya.
Lian seorang pemuda yang masih memiliki hubungan kerabat dengan Freya, telah menyukai Freya secara diam-diam sejak mereka masih kanak-kanak.
Perasaan Lian terhadap Freya terus tumbuh seiring berjalannya waktu sampai di suatu malam perayaan sidi di rumah Freya. Disitu Freya mengucapkan kata-kata tak enak yang menyinggung harga diri Lian. Mulai malam itu Lian tetapkan bahwa ia membenci seorang gadis manja bernama Freyanka Alyra.

Tak disangka takdir mempertemukan mereka kembali disuatu pulau terpencil.
Freya memiliki masalah yang besar maka, dengan sedikit ragu dan gengsi ia meminta bantuan Ayahnya untuk melunasi utang-utangnya kepada laki-laki yang telah membuatnya merasa hidup 
sekaligus mati. Tidak banyak yang bisa dilakukan Freya kecuali menerima perintah Ayahnya untuk pergi ke pulau tersebut untuk bekerja dan mengumpat dari hantu masa lalunya. Ia yakin benar sekarang adalah saat yang paling tepat untuk meninggalkan hantu masa lalu itu.

Freya pikir ini adalah jalan terbaik yang diberikan Ayahnya untuk meninggalkan hantu masa lalunya itu, Freya salah. Ia salah besar. Dirinya tak menyangka bagaimana bisa seorang Freyanka Alyra berada di pulau terpencil seperti ini dan betapa kejam Ayahnya saat menyuruh ia untuk mengurusi bisnis patung yang entah apa gunanya itu. Ia tidak habis pikir ditambah kehadiran Lian yang menjengkelkan itu. Sungguh jika biasanya laki-laki akan takluk dengan paras cantik yang ia miliki maka tidak untuk Lian.

"Hanya aku yang menginginkanmu seperti ini"
"Hanya aku yang memuaskanmu seperti ini"
"Hanya aku yang dapat membuatmu meliar. Kehilangan kendali"
"Hanya aku yang mengenalmu, relung-relung nafsumu, dirimu yang sesungguhnya"
"Hanya aku..."
"Hanya aku..."

Bagaimana jika laki-laki dari masa lalu Freya datang mencarinya dan memintanya kembali kepadanya? Akankah Freya takluk pada satu-satunya laki-laki yang membuatnya merasa hidup sekaligus mati?

Butuh waktu sebulan untuk saya menuntaskan buku ini. Bukan, bukan karena tulisannya jelek hanya saja saya kurang menyukai ide cerita di dalam buku ini dan alurnya terkesan sangat lambat. Baru di bab sebelas saya menemukan buku ini begitu hidup. Dari bab satu sampai sepuluh belum jelas konflik cerita seperti apa, Freya yang harus menerima nasib diasingkan di pulau terpencil oleh sang Ayah karena disana ia harus bekerja untuk melunasi utang-utangnya kepada sang Ayah.

Untuk penggambaran karakter Freya sendiri dijelaskan sangat mendetail, tetapi saya sulit mendapatkan bayangan bagaimana rupanya seorang Freyanka Alyra yang disebut-sebut sangat cantik ini. Yang dapat membuat hati setiap laki-laki bergetar.

Saya suka bagaimana penulis menghadirkan sosok Lian. Dan karenanya lah saya tetap melanjutkan membaca buku ini, saya tidak suka Freya dan Patar.
Dua karakter yang sangat menyebalkan, saya wanita tapi saya tidak merasa kasihan dengan Freya. 
Apa karena sikapnya yang sangat manja? Entah lah untungnya ada Lian yang bisa menyegarkan cerita.

Novel ini memiliki kaver dan judul yang sangat cantik dan menarik. Ketika membaca judulnya saya terus dibuat bertanya-tanya apa arti dari A Beautiful Mess? Sudah membaca sampai setengahnya pun belum mendapatkan apa arti judul tersebut dan di akhir ceritalah penulis menjelaskannya. Setelah saya mengetahuinya saya berpikir ada benarnya juga mengapa sosoknya disebut kesalahan terindah.

Dan saya suka bagaimana setiap bab ada ilustrasi yang menggambarkan cerita dibab tersebut.
Semua ilustrasinya menjadi favorite saya. Terima kasih lah untuk ilustrator yang menjadikan buku ini semakin cantik adanya.
Novel ini banyak mengambil budaya batak. Saya jadi sedikit mengetahui istilah-istilah orang Batak. Menarik, menambah pengetahuan baru.
Mengenai ending. Seperti biasa berakhir manis, seperti yang pembaca idam-idamkan.

Untuk pesan moralnya sendiri yang saya tangkap adalah, masa lalu tidak untuk dihindari tapi coba untuk dihadapi dan karenanyalah yang mengajarkan untuk tidak terluka ketika seseorang yang dulu teramat kita cintai pergi. Sesuatu indah yang pergi pasti akan datang bersamaan dengan sesuatu indah yang lainnya.

"And in the end, we were all just humans, drunk on the idea that love, only love, could heal our brokenness".- F. Scott Fitzgerald



“Tidak pernah mudah melepaskan sesuatu yang selama ini kita pikir sangat penting buat kita”. (halaman 69)
“Memangnya ada kebencian yang bisa mematikan cinta, coba kutanya”? (halaman 82 & 83)
“Rasa takut selalu sanggup mengubah seseorang. Apalagi rasa takut kehilangan. Ditinggalkan. Dilupakan”. (halaman 197)
“Kita sama-sama tahu, setiap manusia harus menaklukkan rasa takutnya, dan tidak ada yg bisa melakukannya selain dirinya sendiri”. (halaman 313)






Love,
Bookieslicious



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
FREE BLOGGER TEMPLATE BY DESIGNER BLOGS